tes

,
,

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN
MORFOLOGI




OLEH :
SYIFA FAUZIAH
2115162076
2PB1

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2018


DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN
MORFOLOGI

Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK)
1.   Mendeskripsikan Morfologi

Indikator
1.1 Mengetahui pengertian morfologi
1.2 Mampu menjelaskan morfologi dalam linguistik
1.3 Mampu menjelaskan keterkaitan antara morfologi dan fonologi dan morfologi dan sintaksis
1.4  Mampu menjelaskan kedudukan morfologi dan sintaksis dalam hierarki linguistik


Materi Pokok
1.      Pengertian Morfologi
2.      Morfologi dalam Linguistik
3.      Keterkaitan Morfologi dan Fonologi dan Morfologi dengan Sintaksis
4.      Hierarki linguistik










Berikut ialah media yang akan digunakan dalam pembelajaran:

1.         Penentuan Kelompok

             
                  

Gambar di atas ialah media yang digunakan untuk pembagian kelompok. Media terbuat dari kertas berwarna yang di dalamnya bertuliskan angka dan terdapat satu kertas yang bertuliskan nama kelompok. Siswa yang mendapatkan nama kelompok akan menjadi ketua pada kelompok tersebut. Setelah kertas diberi nomer dan nama, kemudian kertas tersebut di gulung dan di masukan ke dalam wadah. Wadah digunakan untuk memudahkan pengambilan kertas.
2.      Media Pembelajaran


Setelah pembagian kelompok, siswa berkumpul dengan kelompoknya masing-masing. Kemudian setiap siswa diberikan karton, kertas berwarna, dan spidol. Setiap kelompok diminta untuk membuat ringkasan mengenai materi pembelajaran morfologi. Namun, ringkasan yang dibuat harus semenarik mungkin. Gambar di atas ialah contoh hasil dari ringkasan kelompok yang nantinya akan dipresentasikan


Banyak sekali istilah-istilah bahasa Indonesia yang jarang digunakan oleh masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia masih sering menggunakan istilah asing baik dalam bertutur maupun dalam menulis. Istilah-istilah asing tersebut bukannya tidak memiliki istilah bahasa Indonesianya, melainkan masyarakat yang tidak terbiasa menggunakannya. Salah satu contoh istilah asing yang sering digunakan oleh penutur yaitu istilah sound system. Gambar di bawah ini merupakan contoh penggunaan istilah sound system yang digunakan pada iklan di internet.
Istilah sound system merupakan istilah Bahasa Inggris yang digunakan untuk mendefinisikan seperangkat peralatan yang digunakan untuk meningkatkan level suara sehingga terjadi kelipatan suara yang lebih besar. Sound system berfungsi untuk memperluas jangkauan suara agar dapat didengar oleh orang yang lebih jauh atau sebagai pengeras suara. Sound system merupakan kata yang sulit lepas dari benak penutur dikarenakan penggunaannya yang sudah lazim dikalangan masyarakat. Kelaziman tersebut membuat masyarakat sulit untuk menerima istilah baru untuk menggantikan istilah sound system tersebut. Dalam bahasa Indonesia, kata sound system telah dipadupadankan menjadi peralatan tata suara oleh Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional dalam buku Pengindonesiaan Kata dan Ungkapan Asing Edisi Kedua halaman 166. Namun, kata tersebut sepertinya kurang banyak diketahui oleh masyarakat sehingga penggunaan istilah sound system masih lebih sering digunakan oleh masyarakat. 
Jika didefinisikan dalam bahasa Indonesia, istilah sound system berasal dari kata sound dan system. Sound berarti suara dan system berarti sistem, susunan, jaringan. Jadi, istilah sound system berarti sistem suara. Kata sistem menurut KBBI V berarti ‘perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas’. Istilah sound system yang berarti sistem suara tersebut dipadupadankan ke dalam bahasa Indonesia menjadi peralatan tata suara. Namun, saya memberikan saran padanan kata untuk kata sound system atau peralatan tata suara tersebut menjadi perangkat tata suara. Kata perangkat lebih tepat karena kata perangkat telah menggambarkan definisi kata sistem yang sudah disebutkan sebelumnya. Sedangkan kata peralatan dalam KBBI V berarti ‘berabagai alat perkakas; perbekalan; kelengkapan’. Istilah perangkat tata suara tersebut dapat diakronimkan menjadi Petara.
Pada buku Pedoman Umum Pembentukan Istilah (PUPI) halaman 4, terdapat prosedur pembentukan istilah yang dibagi menjadi beberapa langkah. Dalam memadupadankan istilah sound system ini, saya mengacu pada langkah ke 5, yaitu istilah dalam bahasa asing yang kemudian diterjemahkan dan disesuaikan dengan ungkapan yang tepat. Dengan acuan tersebut, maka dibentuk istilah perangkat tata suara atau petara untuk menggantikan istilah sound system.
Perangkat tata suara diakronimkan menjadi petara karena agar ungkapan istilah tersebut menjadi lebih singkat dan mudah diingat oleh penutur. Seperti diketahui bahwa masyarakat Indonesia enggan menggunakan istilah bahasa Indonesia yang telah dibuat karena istilah tersebut kurang enak didengar atau istilahnya terlalu panjang sehingga sulit diingat. Dengan diakronimkanlah merupakan salah satu cara agar padanan kata ini dapat diterima dan dipakai oleh masyarakat atau penutur.




.


Materi penilaian portofolio. Semoga bermanfaat bagi yang mempelajarinya.




Materi penilaian proses. Semoga bermanfaat bagi yang mempelajarinya.








Materi komunikasi dan hubungan masyarakat. Semoga bermanfaat bagi yang mempelajarinya.

Materi cerpen. Semoga 
bermanfaat bagi yang mempelajarinya.


Copyright © 2013 Media Pembelajaran